Ajzaul Jumlah-Pembagian Kata Kepada Isim, Fi'il dan Huruf


Jagoarab

أَجْزَاءُ الجُمْلَةِ : تَقْسِمُ الكَلِمَةِ إِلَى اسْمٍ وَفِعْلٍ وَحَرْفٍ

PEMBAGIAN KALIMAT : PEMBAGIAN KATA MENJADI ISIM, FI’IL DAN HURUF


Kaidah Ajzaul Jumlah

          الكَلِمَةُ ثَلَاثَةُ أَنْوَاعٍ : اسْمٌ، وَفِعْلٌ، وَحَرْفٌ
          فَالاسْمُ : كُلُّ لَفْظٍ يُسَمَّى بِهِ إِنْسَانٌ أَوْ حَيَوَانٌ أَوْ نَبَاتٌ أَوْ جَمَادٌ أَوْ أَيُّ شَيْئٍ آخَرَ
          وَالفِعْلُ : كُلُّ لَفْظٍ يَدُلُّ عَلَى حُصُوْلِ عَمَلٍ فِيْ زَمَنٍ خَاصٍ
          وَالحَرْفُ : كُلُّ لَفْظٍ لَا يَظْهُرُ مَعْنَاهُ كَامِلًا إِلَّا مَعَ غَيْرِهِ

         Kata terdiri dari tiga bagian, yaitu isim, fi’il dan huruf
         Isim : setiap lafadz yang disebut dengan nama manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, kata benda atau kata yang lainnya
         Fi’il : setiap lafadz yang menunjukan pada sebuah pekerjaan di waktu tertentu
         Huruf : setiap lafadz yang tidak memiliki makna jelas/sempurna kecuali jika digabungkan dengan kata lainnya

Contoh Kalimat :

Ibrahim naik kuda
رَكِبَ إِبْرَاهِيْمُ الحِصَانَ
Petani memanen kapas
يَحْصُدُ الفَلَّاحُ القَمْحَ
Kapal laut berjalan diatas air
تَجْرِى السَفِيْنَةُ عَلَى المَاءِ

Penjelasan :
Jika kita perhatikan pada kata (إِبْرَاهِيْمُ ), maka kita ketahui bahwa kata tersebut menunjukkan pada nama orang. Kemudian kata (الحِصَانَ) menunjukan pada nama hewan dan kata (القَمْحَ) menunjukkan kepada nama tumbuh-tumbuhan demikian juga dengan kata (السَفِيْنَةُ) dan kata (المَاءِ) menunjukkan pada kata benda.

Sementara kata (رَكِبَ), kata (يَحْصُدُ) dan kata (تَجْرِى) menunjukkan pada fi’il (kata kerja) dan kata (عَلَى) menunjukkan pada huruf.

Untuk lebih jelasnya lagi, silahkan lihat pada bagan pembagian kata berikut ini :

Jagoarab

Untuk dalam menentukan pakah kata tersebut merupakan isim, fi’il atau huruf, selain tahu makna atau artinya, maka bisa juga dilihat dari ciri-cirinya sebagaimana berikut ini :

Jagoarab


Dari bagan diatas kita ketahui bahwa kata (كلمة) dibagi menjadi tiga bagian, yaitu isim, fi’il dan huruf. Adapun cirri-ciri isim diantaranya adalah diawali dengan huruf alim dan lam (ال), berharakat tanwin (تَنْوِيْنٌ ( ً ٍ ٌ )), jar (خَفْضٌ أَوْ جَرٌّ), didahului oleh huruf jar (مِنْ، إلَى، عَنْ، عَلَى، فِيْ، رُبَّ، البَاءُ، الكَافُ، اللَامُ) dan huruf qasam (وَاللهِ، تَاللهِ، بِاللهِ).
Kemudian cirri-ciri fi’il diantaranya yaitu (قَدْ، تَاءُ التَأْنِيْثِ مَعَ التَسْكِيْنِ، سَ، سَوْفَ ), (جَرْفُ المُضَارَعَةِ (ا ن ي ت)،) dan (نُوْنُ التَوْكِيْدِ، وَاليَاءُ المُؤَنَّثَةُ المُخَاطَبَةُ)

Semenatar huruf tidak memiliki tanda-tanda sebagaimana tanda yang ada pada isim dan fi’il.

Pembagian isim menjadi isim mufrad, mutsanna dan jamak
Jagoarab


Dari gambar diatas kita ketahui bahwa isim dibagi menjadi tiga bagian, yaitu isim mufrad, isim mustanna dan isim jamak.

Isim mufrad adalah isim yang bermakna tunggal seperti kata (مُسْلِمٌ، مَسْجِدٌ، سَبُّوْرَةٌ ) yang arti seorang muslim, sebuah masjid dan sebuah papan tulis.  Isim mutsanna adalah isim yang bermakna dua seperti kata (مُسْلِمَانِ، مَسْجِدَانِ، سَبُّوْرَتَانِ ) yang berarti dua orang muslim, dua masjid dan dua papan tulis. Sementara isim jamak dibagi menjadi tiga bagian, yaitu isim jama taksir seperti kata (مَسَاجِدُ ), isim jamak mudzakar salim seperti kata (مُسْلِمُوْنَ ) dan isim jamak muannats salim seperti kata (سَبُّوْرَاتٌ ).

Isim jamak mudzakar salim biasanya ditandai dengan adanya tambahan berupa huruf wawu dan nun (ون) diakhir katanya. Sementara isim jamak muannats salim ditandai dengan adanya tambahan huruf alim (ا) pada dua huruf teakhir dan ta’ marbutah (ة) diakhir kata diganti dengan ta’ ta’nits (ت) sebagaimana yang tertera pada contoh diatas.


Posting Komentar

0 Komentar